Pertemuan

Ku kembali bukan lagi diriku sendiri Tinggalkan semua kenangan suram dan senang Berdiri di tengah tanah tandus tanpa kehidupan Berdesir udara hangat menerpa kelam Ku kembali disini meratapi masa lalu Semua tak lagi indah tanpa berbagi Bangkit! Menjalani kehidupan baru Membuang semua perasaan sepi Kau datang mengulurkan tangan Penuh dengan luka dan darah yang menetes…

Chap. 1 : Beginning

Zeth berjalan dengan cepat menuju sebuah tempat yang menjadi pintu gerbang dunia barunya, dunia yang memberinya kebebasan berpikir. Di depan sebuah kotak telepon umum berwarna merah yang nampak sudah usang Zeth berdiri, senyumnya mengembang, ditariknya handle pintu yang mengeluarkan decitan yang cukup keras.. “Ya.. inilah manusia modern.. terlalu banyak yang sudah pakai telepon selular, telepon…

Prologue : World(s)

Suasana kelas terasa begitu hening. Mata-mata para siswa menatap ke satu arah, papan tulis yang kini sudah hampir penuh oleh angka dan simbol matematika. Papan tulis putih itu terlihat begitu menjemukan. Seorang pria yang sudah mulai terlihat tua karena usia masih sibuk menambahkan tulisan angka-angka di papan sambil mulutnya bergerak-gerak menjelaskan apa yang ia tuliskan….

[Chap. 9] Smiley ‘Face’ with The Fireworks

*kriii….ing* *kriii….ing* Takahiro kecil terbangun karena mendengar suara jam waker disebelah kasurnya. Musim panas. Hari libur sekolah sudah dimulai. Tahun ini pasti akan berbeda. Tahun lalu aku dimarahi ibu karena main diluar – itulah yang ada dipikirannya sekarang. Takahiro kecil membalikkan badannya dan menutup kepalanya lalu berteriak “JANGAAANNNN!!!!” tidak akan ada yang mendengar teriakannya, suaranya teredam…

[Chap. 8] Learning To Live with Pride

“Takahiro, bangun!” panggil ibunya. Takahiro kecil hanya menggeliat saja.”Ayo bangun, Taka! Nanti kamu telat sekolah.” lanjut ibunya. “Aaayah..Takahiro malas bangun nih. Coba kamu kesini.” Ibu Takahiro kecil memberitahukan suaminya. “Takahiro Mizaki. Ayo bangun.” perintah ayahnya. “Aku malas sekolah, yah” jawab Takahiro kecil dengan polos. “Jangan begitu. Ayo cepat bangun. Kita akan berangkat bersama.” sambil mengangkat…

[Chap. 6] The Different Thoughts with The Actions

Seperti hari-hari biasa. Ibu Takahiro kecil sedang membuat kue untuk dijual. Walau cuaca kurang mendukung, tapi tetap harus dijalankan demi penghidupan keluarga. Takahiro kecil masih tertidur saat ibunya pergi mencari nafkah. Satu jam berlalu setelah kepergian ibunya, Takahiro kecil terbangun. Dilihatnya dia ke arah dapur, Ah, ibu sudah pergi – batinnya. Beranjak dia dari tempat tidur,…

[Chap. 5] The Dreamer Fighting with The Truth

Takahiro berjalan menuju rumahnya. Keadaan desanya tampak berbeda. Sepi. Sangat sunyi. Tidak ada seorang pun disana. Siapa peduli. Aku sangat lelah. Aku ingin segera pulang dan tidur – pikirnya serasa mengabaikan sekelilingnya. Sesampainya dirumah. Suasananya sama seperti didesa. Aneh. Tidak ada siapa-siapa. Kemana semua orang? – tanya dirinya dalam hati. Takahiro kecil mencoba mencari tahu apa yang terjadi sambil berjalan…

[Chap. 4] Sweet Cake with Passion

Pagi ini, Takahiro kecil terbangun karena suara bising yang terdengar dari arah dapur rumahnya. Takahiro kecil duduk dipinggir kasur dan mencoba melihat apa yang sedang terjadi di dapur. Sambil mengusap-usap matanya, dia mencoba untuk memperjelas penglihatannya. Tampak ibunya sedang sibuk disana. Takahiro kecil turun dari kasur dan menghampirinya. “Kamu sudah bangun, Taka?” sapa ibunya. “Ibu…