[Chap. 11] Their Friendship with Emotion

“SREE..ETT~!!”
suara gorden dibuka dan menunjukkan cahaya matahari dari luar kamar. Seorang gadis kecil berdiri di depan jendela, tempat gorden itu terbuka.

“Onii-channnnn! Bangun..!! Sarapan sudah siap..” sambil menarik selimut yang menutupi tubuh Takahiro. “Iya, Keiko-chan.” Walaupun silaunya sinar membuat wujud gadis yang membangunkan dia itu tak terlihat, Takahiro tau kalau silhouette yang dilihatnya adalah Keiko, adiknya. Takahiro beranjak dari kasur dan mereka pun jalan menuju meja makan, tempat dimana ibu nya sudah menunggu.

“Telur mata sapi yah? Hmmm..” Takahiro melihat makanan dimeja dan sejenak melamun. “Ada apa, Takahiro-kun? Bukannya itu kesukaan kamu?” pertanyaan ibunya membuat lamunan Takahiro pecah. “Hah? Oh iya, bu. Sudah lama sekali….” Takahiro memandangi telur didepannya, memakannya, sambil melamun (mungkin ingat dengan ayahnya, atau kejadian setahun lalu!?). Tidak banyak suara yang terdengar pada saat mereka sarapan bersama.

“Aku ingin bermain ke taman, bu” pinta Takahiro setelah menyelesaikan sarapannya. “Biarkan piringnya, Onii-Chan! Aku biasa membantu ibu ketika onii-chan dirumah nenek.” Keiko tersenyum sambil membereskan piring bekas dia pakai. “Baiklah” jawab Takahiro. “Ohiya, bu. Aku boleh ikut Onii-Chan bermain setelah ini?” tanya Keiko kepada ibunya. “Tentu saja, Keiko-chan” ibunya mengizinkan.


“Hmm.. Pasti sudah banyak yang berubah di desa ini..” Takahiro berjalan menuju taman sambil memikirkan apa yang akan dilakukannya nanti apa bila tidak ada yang mengenali dia.

“Takahiro-kun!!” teriak seorang anak yang sedang asik bermain ditaman. “Takahiro-kun sudah pulang!!” anak yang lain berteriak. Semakin banyak anak yang menghampiri Takahiro.

“Bagaimana disana?”
“Apa saja yang kamu lakukan disana?”
“Apakah sekolahnya nyaman?”
“Bagaimana dengan…”
“Bla..bla..bla..bla..”
Terlalu banyak pertanyaan yang dilontarkan teman-temannya.

“Hai, Takahiro!”
terdengar suara dari balik anak-anak yang mengerumuni dia, Takahiro mencoba mencari sumber suara tersebut.

“Hei, Akira!”
balasnya sambil menghampiri anak tersebut.

“Sudah lama sekali yah?” tanya anak itu “Mizaki..!!” lanjutnya sambil bersalaman. “Yaa.. Begitulah.” sambil mengangkat bahunya Takahiro menjawab “Toriyama..!!” balasnya. Mereka terdiam sejenak.

“HUAHAHAHAHA..” mereka berdua tertawa bersama. Dua orang sahabat akhirnya bertemu lagi setelah setahun berpisah. Satu tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mereka. Akira Toriyama, adalah satu-satunya teman Takahiro dari kecil. Banyak yang sudah mereka lalu sebelum akhirnya Takahiro harus meninggalkan desa tempat dia lahir.

Teman-teman lainnya berpencar memberikan waktu itu mereka saling bercerita. Saat mereka asyik bercerita, terdengan teriakan anak kecil dari kejauhan..

“Onii-Chaaaa..aann!”

Takahiro mendengar adiknya memanggil dia. Takahiro menghampiri adiknya tersebut dengan berlari kencang. Sangat kencang!!

“Tiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii….iiiinnnnn!!!!” suara klakson yang nyaring dan panjang terdengar dari kejauhan.

Takahiro memeluk adiknya dengan erat. Mereka memejamkan mata dan pasrah dengan apa yang akan terjadi.

BRUAKK!! suara tabrakan yang keras terdengar dari depan truk tersebut. -fin-

One Comment Add yours

  1. Morbid Angel says:

    Aaaah… ending gantung itu selalu menarik 🙂

    Like

Leave a comment